KAUM MUSTAHZIUN

dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan :
“kami telah beriman” dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka (pemimpin-pemimpin mereka), mereka mengatakan “sesungguhnya kami sependirian dengan kami, kami hanyalah berolok-olok”.
(QS. Al-Baqarah : 2)

Kaum Mustahziun adalah sekelompok umat manusia yang memperolok-olok ayat-ayat Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Mereka tahu perintah-perintah Allah SWT dalam hukum syariat wajib dikerjakan, tetapi mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah ALLAH SWT.

Contoh yang paling nyata adalah haramnya korupsi, haramnya mendedah aurat di televisi, haramnya makan riba, tetapi itulah yang sangat mereka gemari.

Pada zaman Rasulullah SAW dan zaman sahabat, Kaum Mustahziun sudah ada dibawah koorditor Abdullah Bin Ubay, kerja mereka memperolok-olokkan Rasulullah dan ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara sembunyi-sembunyi. Namun aktivitas mereka kurang muncul karena mereka takut kepada Rasulullah, begitu juga pada masa Abubakar, Umar, Usman dan Ali. Kaum Mustahziun mulai menampakkan diri pada saat pemimpin-pemimpin Islam lemah, tidak tegas, dan ulama-ulama tidak punya power untuk mencegahnya. Fatwa-fatwa mereka sekadar “Fatwa Laci”.

Masa sekarang Kaum Mustahziun sudah mulai menguasai televise di Indonesia dan beberapa Negara mayoritas Islam di Timur tengah. Mereka telanjang di televisi, mereka mendapat dukungan dari sponsor-sponsor produser-produser barang, atau bank-bank kaya, berjam-jam mereka memperolok-olokan ayat Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, mereka berpakaian ala-jahiliyah. Padahal Allah SWT dan Rasul-Nya mengutuk pakaian seperti itu. Langkah selanjutnya mereka ingin menjadi pemimpin/penguasa dunia ini. Bila mereka dapat kekuasaan mungkin dunia, mungkin dunia bakal dekat kiamat.

Umat Islam di Indonesia wajib menegakkan amar makruf dan nahi mungkar. Televisi Negeri ini wajib diperbaiki siarannya, jangan sampai menjadi corong Kaum Mustahziun untuk mengkampanyekan pendangkalan moral bangsa ini.

Ketahuilah sebagian besar bencana alam yang sering menimpa bangsa kita selama ini adalah akibat aurat Kaum Mustahziun, kita heran mengapa pengusaha muslim tidak mampu mendirikan sebuah stasiun televisi yang bebas dari pengaruh Kaum Mustahziun.